Selasa, 21 Oktober 2014

Missing My Pugi

Malam... Bukan malam lagi sih ini, udah mulai dini hari. Sekarang sudah 01.19 a.m., dan aku masih belum tidur.
Belum ngantuk? Sudah sih sebenarnya, cuma masih banyak mikir. 
Mikir dan mikir lagi.. 
Kenapa sih dia diambil dari aku...? 

Jadi, malam (sebut saja malam) ini aku akan ceritain tentang anjing kesayanganku...tapi sekarang dia sudah gak ada lagi di sisi aku. :( 

Namanya Puggy Sipugi. Aku biasa panggil dia Pugi. Dia anjing ras dengan jenis pug, warnanya fawn gelap. 
Matanya belo, gede. Mukanya jelek banget, warnanya hitam. Kaya lagi pakai masker gitu. Berkerut.. 
Badannya kecil, mungil, tapi padat.
Tingkahnya lucu, ceria, gak bisa diem, manja, suka main, sukaaaa banget makan (rakus), kalau aku baru pulang, pasti dia minta gendong. 
Dia termasuk anjing pintar. Waktu aku latih untuk sit, lay down, stand up, eat, no!, handshake dan lainnya, dia sangat cepat ngerti. Satu hari cukup untuk ajarin dia kata baru. 
Lucunya, dia anjing yang suka ngintilin pemiliknya kemanapun. Kalau aku lagi mandi, pasti dia tunggu di depan pintu kamar mandi. Kemanapun deh..pasti aku diikutin.
Dia selalu sedih kalau aku marahin. Apalagi kalau sampai setengah jam, dia bisa nangis lho. Sekali lagi, nangis! Keluar air mata gitu, dan nunduk. Kadang kasihan, tapi nakal, tapi lucu. Ahh bingung. 
Dia takut banget sama bayangannya sendiri. Setiap aku kasih cermin, pasti dia gonggongin terus, takut-takut gitu, padahal kan itu mukanya dia. Hahaha
Dan satu lagi, bau. Bau-bau ngangenin. 
Ini fotonya.. 

Itu dia lagi pakai kalung dari dokternya, karna waktu itu dia lagi sakit kulit. Jadi kalung itu ngebuat kuman di badannya gak bisa berkembang biak. 
Lihat tuh... Mukanya tua kan? Padahal umurnya baru setahun. Kerjaannya cuma makan, main, bobo, pup, mandi. Tapi mukanya udah kaya orang emak-emak kebanyakan pikiran. 

Sedih banget kalau ingat" dia.. 
He's my first dog, and I do love him so much! 
Tapi beberapa bulan lalu, dia dicuri. 
Pas dia dicuri, aku lagi diluar. Pulang-pulang kok berasa aneh. Kok ga ada yang nyapa aku, atau minta keluar dari kandang..
Setelah aku cek. Ya Tuhan.. Dia ga ada. 
Aku panik luar biasa. Sampai-sampai aku lari keliling komplek rumah, teriak-teriak manggil nama dia, tapi gak ada yang keluar.. 
Aku sudah sambil nangis sesengukan. 
Sumpah rasanya sedih banget.. Banget. 
Gak nyangka aja dia bakal pergi dari hidupku secepat itu. 
Aku belum sempat kasi makan dia hari itu, pas pagi-pagi juga aku cuma ajak main bentar.. 
Tuh kan, ini aja aku nangis ngetiknya. 

Ternyata oh ternyata, aku dikasih tahu sama tetanggaku yang punya kamera cctv, kalau ternyata pencuri anjingku itu dua orang, naik sepeda motor matic. 
Dia diambil sekitar jam 5 sore, pas dia lagi main sendirian diluar. 
Aku sendiri emang ga pernah biarin dia main sendirian, karena di komplek rumahku itu sudah banyak sekali anjing kecil yang hilang. 
Sebelum aku pergi aku juga sudah masukin dia ke kandang.. 
Entahlah, orang rumah yang ngelepas, yang buka pintu pagar tapi ditutup lagi itu siapa. Aku juga sudah gak bisa berbuat apa..
Dia anjing yang pintar kok, dia gak suka main jauh-jauh. Biasanya dia keluar untuk pipis, setelah itu dia langsung masuk. 
Tapi gak tau kenapa, waktu itu dia malah main sendirian di luar.

Waktu aku tonton hasil rekaman cctv-nya, Pugi sudah menuju rumah pas dihampiri sama pencurinya. Tapi karena dia anjing kecil dan ramah, pas dia diambil gitu, dia cuma diam. 
Akhirnya pencurinya ngebut melengos. 
Yang sangat disayangkan, pencuri itu kabur ke arah lain, bukan ke arah kamera cctv itu, jadi plat dan merk atau warna motornya tidak kelihatan sama sekali.

Setiap hari aku selalu pergi ke pasar hewan di kotaku, masuk satu persatu ke pet shop, nongkrong di taman kota (kali-kali aja pencurinya ngajak dia jalan-jalan disana), ngecek website jual-beli setiap hari.
Sampai pada suatu hari, aku lihat iklannya Pugi di salah satu website tersebut. Aku shock, panik bukan main. Dan aku yakin sekali itu Pugiku, karena wajahnya dan ekspresinya.
Tapi karena kepanikanku, semua rencana jadi gagal. Sepertinya penjualnya tahu, kalau aku itu bekas pemiliknya. 
Namanya pencuri, mereka akan lebih antisipasi. Sampai-sampai dia hapus iklan Pugi dari website itu. Dia bilang Pugi sudah laku, dan bla bla bla. 
Aku ajak ketemu juga dia gak mau. 
Intinya dia menghilang gitu aja. 

Kecewa, sedih, bingung campur aduk. 
Tapi kata seseorang terdekatku, dia bilang waktu Pugi untuk nemenin aku cuma sampai situ aja. 
Berpikirlah positif, bahwa Pugi pasti akan menemukan majikan baru yang lebih sayang dan perhatian ke Pugi. 
Yah.. Cuma itu harapan yang aku pegang. 
Aku cuma takut nanti Pugi gak bisa survive karena dia alergi dogfood kualitas rendah, daging ayam, biji-bijian. Dia gampang sakit juga. Aku takut nanti pemiliknya cuek sama Pugi, dia cuma taruh Pugi di kandang seharian. 
Intinya seseorang yang cuma tertarik sama anjing, bukan pecinta. 
Banyak banget kan anjing yang cuma ditaruh di kandang seumur hidupnya. Buktinya hampir semua anjing di komplek rumahku dikurung, gak pernah keluar. 
Aku gak mau Pugi diperlakukan seperti itu, makanya aku khawatir. 
Tapi aku selalu berdoa supaya Pugi baik-baik aja, sehat, disayang majikannya, punya teman-teman baru. Pokoknya jadi anjing yang bahagia. Dirawat sampai tua, bukan main dijual atau dikasih orang kalau bosan. 
Cuma dengan harapan seperti itu aku bisa tenang mikirin Pugi. 

Kadang lihat orang lagi jalan-jalan sama pug mereka ngebuat aku iri. Aku berharap sekali itu Pugi. Paling tidak aku tahu gimana kabarnya dia sekarang. Paling tidak aku bisa kasih ucapan perpisahan yang layak. 
I love him and I wish I could meet him one day. 

Review Film: Life of Pi

Kalian tipe orang yang suka nonton film gak?
Wah.. kalau aku, jangan ditanya lagi deh.
Aku suka sekali menonton film, termasuk hobi.
Aku bukan tipe pemilih, yang mengkhususkan untuk lebih menonton film dengan genre favorit, seperti action, drama, sci-fi, dan lain-lain.
Aku suka menonton semua genre film. Mau itu film yang alur ceritanya sangat amat lamban, sampai kadang-kadang nontonnya ngantuk, atau.. film yang alur ceritanya gitu-gitu aja, tapi menampilkan adegan-adegan yang menegangkan (contoh: film action).
Intinya, aku bersyukur hidup di zaman dimana aku bisa menonton film dengan beragam genre, dan terimakasih wahai orang-orang yang berada dalam industri kreatif ini, kalian amazing!

Yak. Cukup ya pembukanya.

Langsung saja, aku mau review film salah satu film yang awalnya aku benar-benar gak tertarik untuk menonton.
Judulnya Life of Pi. Disutradarai oleh Ang Lee. Film ini dirilis tahun 2012. (sumber: imdb.com)
Aku tidak tertarik sama sekali karena sinopsisnya yang.. gimana ya, kalian baca aja deh:






"A young man who survives a disaster at sea is hurtled into an epic journey of adventure and discovery. While cast away, he forms an unexpected connection with another survivor: a fearsome Bengal tiger." (sumber: imdb.com)

















Sepertinya kurang menarik, seperti cerita yang terlalu dibuat-buat. Really? survive with a tiger?

Tapi, setelah aku lihat rating bagus yang didapat dari berbagai sumber. Runtuhlah pertahananku yang bersikeras untuk tidak menonton film ini..
Akhirnya aku putusin untuk menonton film ini.

Dan.....

Buanyaaaak banget pelajaran yang dapat dipetik dari film ini. Ternyata film ini merupakan adaptasi dari buku yang menjadi best seller.
Aku bersyukur banget karena pertahananku runtuh, dan bisa dapat kesempatan untuk nonton film ini.
Ini film yang bagus.. dan rumit. Aku yakin, setiap orang akan punya pendapat beragam mengenai film ini. 

Film ini menceritakan tentang Pi Patel dewasa (karakter utama) yang menceritakan tentang pengalamannya yang unbelievable saat dia masih muda. Dimana saat itu, dia harus bertahan di lautan diatas sekoci dengan seekor harimau Bengal selama berbulan-bulan karena kapal yang ditumpanginya entah kenapa bisa tenggelam. Dia menceritakan pengalaman ini ke seorang penulis yang merupakan salah satu kenalan pamannya. 

Nah, cerita tidak dimulai dari lautan. 
Ini dimulai dari Pi kecil. Dari asal usul namanya, keluarganya, sekolah, sampai dimana saat ia mulai mempertanyakan mengenai kepercayaan (agama). Berasal dari keluarga dengan latar belakang hindu, ia mulai tertarik dengan katolik, dan kemudian islam. Pada akhirnya ia menganut tiga agama, hindu, katolik dan islam.
Ayahnya adalah seorang yang lebih percaya dengan sains dibandingkan Tuhan. 
Sedangkan ibunya adalah seorang hindu yang taat, yang dulunya berkasta.
Ia punya seorang kakak laki-laki, namanya Ravi. 
Keluarga mereka mempunyai usaha kebun binatang, yang pada akhirnya harus mereka lepaskan karena pemerintahan yang tidak mendukung. 
Mereka berencana pindah ke Kanada, dengan hewan-hewan yang mereka punya. Nantinya hewan tersebut akan dijual ke kebun binatang disana.
Akhirnya sebuah kapal Jepang membawa mereka ke perjalanan menuju Kanada, dimana saat itulah peristiwa naas tersebut terjadi. 

Tidak dijelaskan mengapa kapal tersebut bisa tenggelam, yang jelas kedua orang tua dan kakak Pi tidak dapat diselamatkan. Akhirnya Pi selamat karena naik sekoci.
Ia selamat dengan beberapa hewan, yaitu seekor orang utan yang kehilangan anaknya bernama Orange Juice, seekor zebra yang terluka kakinya , seekor hyena, dan seekor harimau bengal yang tidak disengaja diselamatkan oleh Pi. Harimau itu bernama Richard Parker. Akhirnya hanya ia dan harimau yang bertahan. 
Ia dan Richard terombang-ambing di lautan selama berbulan-bulan.
Mereka sempat menemukan daratan yang dipenuhi hewan meerkat, air tawar, rumput laut dan hutan hijau. Tapi akhirnya mereka pergi lagi karena pulau tersebut berubah menjadi pulau mematikan pada malam hari.

Perjalanannya di lautan berakhir di sebuah pantai di Meksiko. Ia diselamatkan oleh warga lokal. 
Ia berada di rumah sakit lokal, dan ditanyai oleh agen asuransi dari perusahaan kapal tersebut. Ia menceritakan pengalamannya bersama Richard, namun para wakil tersebut tidak percaya dan menyuruhnya untuk membuat cerita lebih baik, yang masuk akal dan dapat dipercaya.
Dan ia pun membuat cerita kedua dimana cerita kedua ini mengisahkan empat orang yang selamat dan berada dalam sekoci yang sama. Dia, ibunya, sang pelaut dan sang koki. Sang koki kemudian membunuh pelaut yang kakinya terluka. Selanjutnya koki membunuh ibunya. Dan Pi akhirnya membunuh koki itu sebagai balas dendam. Persamaan yang dapat ditarik oleh penulis yang mendengarkan cerita Pi adalah, sang pelaut sebagai zebra yang terluka, ibunya sebagai orang utan, sang koki sebagai hyena, dan Pi sendiri sebagai harimau.

Pada adegan terakhir, Pi dewasa bertanya kepada penulis yang mendengarkan ceritanya. Ia bertanya, kedua cerita yang mempunyai awal yang sama, dimana tak diketahui dengan jelas penyebab kapal tenggelam, cerita mana yang lebih kau sukai. Akhirnya sang penulis memilih cerita versi pertama dengan sang harimau, dan Pi pun tersenyum menjawab, begitu juga dengan Tuhan.


Aku sendiri sangat suka dengan film ini, dan sepertinya ini akan menjadi salah satu film favoritku. 

Aku juga masih bingung jika diharuskan memilih untuk percaya cerita versi pertama atau kedua, tetapi jika harus memilih aku juga akan memilih cerita versi pertama karena aku lebih suka versi tersebut.
Kalau untuk masalah hikmah, banyak sekali yang dapat dipetik, banyak adegan yang aku suka.
Menurutku film ini menunjukkan bagaimana kita (kebanyakan orang dewasa) mempersempit pikiran kita mengenai hal-hal yang tidak mungkin nyata, salah satu yang jelas disinggung disini adalah mengenai kepercayaan kita kepada Tuhan.

Keluarga Pi sendiri, adalah keluarga yang sekuler, jadi Pi boleh memilih agama manapun yang ia percaya. Dan akhirnya ia menganut tiga agama, dan menurutnya masing-masing agama mempunyai inti yang sama, hanya berbeda penyampaian.

Intinya, ia percaya Tuhan dengan all of his love, mercy and kindness.
Dalam perjalanannya di lautan, ia sempat menyerahkan dirinya kepada Tuhan, karena ia tidak sanggup. Tapi toh akhirnya dia hidup, dan ditunjukkan jalan bahwa ia masih harus melanjutkan kehidupannya. Dan menurutnya Tuhan yang memberi petunjuk itu.

Aku sendiri, masih sering bertanya, apa benar Tuhan itu ada?

Bagaimana bentuknya?
Kenapa Tuhan yang sesempurna itu membutuhkan kita di hidupnya?
Dan dengan lingkungan yang saat ini sangat mudah untuk mengungkapkan pendapat, kadang aku lebih setuju dengan sains, dibandingkan dengan Tuhan yang bentuknya abstrak, tidak nyata. 
Yah, itulah aku yang kadang masih meraba, tapi aku percaya bahwa memang ada sang pencipta, pengasih, pemaaf yang tidak akan pernah bisa dicapai oleh logika manusia. 

Itulah Tuhan, sama seperti cerita Pi versi pertama, yang lebih menarik, mencengangkan,  tapi tidak dapat dipercaya (oleh orang dewasa yang imajinasinya terbatas), tapi bagaimana jika itu benar? 

Kalaupun itu tidak benar, sebenarnya tidak ada yang dirugikan, karena ada cerita versi kedua yang lebih masuk akal. 

Saat ini kita terbelenggu oleh hal-hal besar yang dibuktikan secara massal, kadang kita luput dengan hal kecil yang ternyata sudah ditunjukkan oleh Tuhan dengan berbeda cara dan berbeda cerita untuk masing-masing orang.

Aku yakin sekali banyak orang diluar sana yang sudah merasakan pembuktian kecil yang ditunjukkan oleh Tuhan kepada mereka yang surrender akan kesusahan yang mereka alami. Tapi itu pilihan kita untuk tidak percaya atau percaya bahwa itu adalah Tuhan. 
Apakah kita akan menutup diri akan pemikiran yang tidak biasa, atau kita mau sedikit membuka pikiran dan biarkan keyakinan itu mengalir dengan sendirinya.

Baiklah, sekian cerita saya mengenai film ini.

Maaf ya kalau banyak spoiler

Masa Depan?

Dengar kata orang-orang..
"jangan takut menjalani hidup..."
"jangan khawatir tentang masa depan.."
"kamu hidup pasti punya tujuan, dan kamu pasti akan tahu tujuan itu pada saat yang tepat.."
Iya deh iya.

Tapi jujur aja, aku tetep khawatir dan takut.
Seperti apa kehidupanku kedepannya?
Aku akan jadi apa?
Siapa orang yang akan aku dampingi?
Apakah aku akan memberi nilai untuk kehidupan sosialku?
Intinya, ratusan pertanyaan sejenis dengan yang diatas kadang buat aku khawatir.

Aku pernah baca artikel tentang Michelle Obama yang bilang kepada anak muda untuk jangan takut dan khawatir mengenai masa depan, karena dia pernah berada pada titik yang sama.
Dia sendiri mengaku bahwa dia dulu sangat khawatir dan takut mengenai masa depan.
Tapi saat ini, saat dia mengenang masa-masa itu, dia dapat ambil kesimpulan bahwa kita tidak perlu khawatir dengan masa depan, karena kita akan menjalaninya, bukan mengkhawatirkannya.

Wahai Ibu Michelle, masa depanmu yang saat itu Anda khawatirkan turn out menjadi sesuatu yang.. well, sangat membanggakan. Ibu jadi seorang ibu yang smart dan cantik. Punya seorang suami yang notabene adalah seorang presiden, dan ibu sendiri jadi seorang ibu negara yang anggun. Ditambah lagi punya dua putri yang cantik.
At least, bagi aku, ibu sudah dapat kesempurnaan sebagai wanita, dan aku juga yakin bahwa ibu mencapai itu dengan penuh perjuangan.

Bagaimana dengan aku ya?
Apakah nantinya aku bisa membanggakan orang-orang di sekitarku? atau malah menjadi beban buat mereka.
Apa nanti aku jadi orang yang mandiri?
Apa nanti aku akan selalu semangat fighting on something that I want?
Wajar kan punya pemikiran begini. Wajar ga sih?
Aku baru punya pemikiran begini baru tahun ini. Mungkin ini yah dimana masuk tahap dewasa, dimana aku mulai mikir keras bagaimana nantinya kehidupanku kedepannya.
Tanpa menyusahkan orang terdekat, terutama orang tua, karena aku sendiri percaya kalau gak ada yang bisa kita andalkan lebih dan banyak dibandingkan diri kita sendiri.
Jadi kita harus paksa dan keluarin kemampuan untuk survive tanpa selalu mengandalkan orang lain.

Mungkin ini kali yah yang namanya seseorang yang mulai berpikir untuk keluar dari comfort zone-nya. Dan aku sedang menuju itu. Aku pasti struggling, mau siap atau enggak, takut atau enggak.
Aku harus maju dan jalanin apapun itu. Dan intinya kita harus dan tetap moving, jangan berhenti bergerak sesusah apapun keadaan itu.
Hopefully, sekarang aku bisa melakukan dengan baik dan maksimal, jadi nanti di masa depan aku, aku bisa lega dan senyum sambil membayangkan masa-masaku saat ini yang takut masa depan.

Hei kalian? Apakah kadang kalian takut dan khawatir tentang masa depan?
Atau kalian enjoy dengan saat ini dan acuh?
Atau kalian punya rencana, mimpi yang sudah kalian susun?
Semoga kalian berhasil, apapun itu.
Good luck!

Sabtu, 18 Oktober 2014

Perkenalan :)

Hi there..
Yup, seperti judul diatas.. kalian bisa panggil aku Mao (read: maow)
Aku buat blog ini dalam rangka tertarik untuk jadi blogger..
Sepertinya asyik kalau bisa berbagi pikiran, pengalaman yang kita punya ke orang lain, terlebih lagi kalau sampai bermanfaat.
Aku sendiri suka baca blog tentang apapun itu, lebih khusus sih tentang skin care, make up, food, recipes, book and movie reviews. Untuk saat ini, blog dengan isi-isi seperti itu sih yang sering aku kunjungi dan aku baca.

Nah, untuk blog-ku sendiri?
Jadi ini tentang apa.
Kalau menurut perkiraanku sekarang sih, nantinya blog ini akan diisi oleh beragam macam. Apapun yang lagi pengen aku ketik dan aku share ke kalian. Baik itu pengalaman, cerita, pendapat dan lainnya.

Kenapa judul blog ini "Going to Sleep"?
Karena biasanya sebelum tidur adalah waktu yang aku suka untuk baca, ataupun nulis, kadang juga browsing. Biar kata para peneliti, bermain gadget sebelum tidur itu buruk, tapi aku enjoy aja setiap detiknya. Buat aku, waktu-waktu sebelum tidur itu waktu dimana aku banyak mikir, dan kadang berlebihan mikir, jadi aku berharap, nantinya aku bisa tuangin beberapa pikiranku ke blog ini.

Mengenai aku sendiri?
Aku seorang cewek yang tinggal di salah satu pulau pariwisata di Indonesia. Yup, Bali.
Untuk kegiatanku?
Aku akan segera lulus dari salah satu universitas negeri di tempat tinggal aku.
Ya, tanggal 1 November 2014 besok aku akan di wisuda bareng temen-temen aku. Akhirnya..setelah susah payah, jatuh bangun buat skripsi, dan proses pengesahan yang sangat merepotkan, aku terdaftar juga sebagai salah satu wisudawati di kampusku.
Nah, ini wisuda ke 111 yang mana dilaksanainnya juga tanggal 1 November (1-11). Kebetulan aja sih kayanya, tapi kata temen-temen aku itu tanggal yang bagus. Bagiku? Aku tipe yang berpikir hari dan tanggal apapun semuanya adalah hari dan tanggal yang baik.

Sepertinya perkenalan hari ini cukup dulu ya. Lain kali aku akan ngobrol lebih banyak, karena sekarang aku mau siap-siap ajak anjingku jalan-jalan ke pantai.
See you soon :)